jump to navigation

Orang pinter kalo milih jangan kelamaan!!! July 4, 2009

Posted by Pandhu Prakoso in Kejadian Hari Ini.
Tags: , , , , , ,
7 comments

judul:orang pinter kalo milih jangan kelamaan!!!
isinya: tentang mengapa saya pilih nomer 3

kemaren aku ditanya sama adik kelasku, mengapa si aku pilih nomer 3?di tengah kesibukan ngerjain TA, aku sempet2in deh nulis ini, demi indonesia yang mandiri!!!

Yang jelas langsung saja kesampingkan capres nomer 1, wlpn aku sangat suka karakter tegas cawapresnya, tapi karena udah ilfeel sama capresnya, otomatis pasangan nomer 1 itu langsung aku coret saja lah, tanpa harus membahasanya,Nah..sekarang calonnya tinggal 2

jelas kenapa bisa memilih satu di antara 2 itu (sama halnya memilih pasangan hidup) karena terungkapnya kekurangan salah satu calon dan menonjolnya kelebihan calon lainnya, langsung aja ya..

A. Kelemahan calon nomer 2
1. Diawali dengan memilihnya Boediono sebagai cawapres, jelas2 sebelum terpilihnya Pak Boed pak SBY mensyaratkan beberapa kriteria yang akan dipilih sebagai pasangannya, (ga tau apa karena “congkak” partainya bisa memenangkan pemilu legislatif atau apa sehingga SBY memberikan syarat yang aku rasa sangat berlebihan~ syarat bisa di cari di google) yang salah satu syaratnya sangat menyindir pak JK yang dulunya bisa berkoalisi lagi, sehingga merasa disndir, Pak JK bersma partainya memutuskan untuk menyalonkan diri sebagai capres bersama Pak Wir. Tapi bukan itu yang membuat aku ilfeel, dalam salah satu syaratnya terdapat syarat jika calon pendamping SBY harus bisa memperkuat koalisi, mungkin kalo SBY memilih salah satu calon yang diajukan salah satu partai penyokong koalisinyaaku fine2 aja,karena wapres adalah jabatan politik, bukan jabatan karir profesional seperti menteri ataupun guberbur BI (teringat kata2 mas afif waktu aku mau meilih sekum Sintesa, tapi aku rasa kata2 mas apip benar sekali, thanks mas), Namun faktanya SBY memilih Pak Boed yang notabene tidak memiliki pengalaman sebagai politikus. Coba bayangkan,seandainya Pak SBY dalam perjalanan pemerintahan (nanti kalo terpilih lagi) katakanlah meninggal dunia atau terserang penyakit yang mengharuskannya berheti bekerja, apa pak Boediono bisa menggantikan peran SBY yang sangat vital?!!!!saya rasa jawabannya “TIDAK”, pak Boed tidak akan bisa menghadapi tekanan politik yang laur biasa, terutama nanti tekanan dari pihk oposisi yang kalah dalam pilpres sebelumnya, di sini terjadi ketimpangan yang sangat luar biasa, seharusnya Pak SBY memilih pasangan yang setidaknya membuat dia lebih “kuat”, bukan sebaliknya, terlihat saat kampanye,dimana Pak SBY bisa menunjukkan sisi positive-nya, akan tetapi beliau “harus” membantu kelemahan pak Boed, ibarat kereta, dimana posisi wapres adalah kereta pembangkit tambahan yang bekerja untuk membantu kereta pembangkit utama (presiden), akan tetapi kereta pembagkit tambahan itu tidak berjalan optimal, sehingga fungsi kereta pembangkit utama sedikit terganggu. Beda halnya jika SBY memilih HNW misalnya, Pak SBY bisa menambah kekuatan baru, yakni “ISLAMIS”, atau memilih pasangan dari luar jawa (tercipta kombinasi Jawa-Luar Jawa, Militer-Sipil, dsb,), sehingga jalannya kereta pembangkit uatama akan lebih cepat karena kereta pembangkit tambahan berfungsi dan dapat mempercepat laju kereta. TAPI bukan berarti saya mempertanyakan keahlian Pak Boed, jelas saya acungkan 2 jempol buat kejeniusan pak Boed dalam bidang ekonomi, tapi sekali lagi, wapres itu JABATAN POLITIK, bukan KARIR/PROFESIONAL, pak Boed cukup dijadikan menko perekonomian atau gubernur BI, itu saja.

Saya juga bingung kenapa SBY memilih Pak Boed yang notabene juga sama2 dari jawa timur, bukan maksud saya meremahkan orang jawa timur, tapi menurut saya pak SBY terlalu percaya diri dan terlalu berani sehingga seolah2 tak perlu mencari dukungan dari masyarakat luar jawa, raja2 jaman dulu bahkan melakukan politik kawin silang untuk memperluas daerahnya,
Nah..Berkat keputusan itu,,entah kenapa banyak partai politik yang pecah akibat sikap SBY memilih pak Boed, PAN misalanya, dan masih banyak partai lain, saya curiga Pak SBY dan tim-nya menggunakan hal ini sebagai upaya untuk memecah belah paratia politik, tapi alasan ini cuma dugaan saja, semoga Pak SBY terhindar dari sikap devide et impera.

2. Iklan politik satu putaran saja!wah..pendapat saya sama dengan Pak JK,kalo alasan uang, ya sudah pemilu 2014 ga usah aja,tinggal lanjutkan, kan bisa menghemat APBN, ga perlu bentuk KPU, ga perlu ada gontok2an partai, ga perlu ada calon yang GILA gara2 kalah pemilu, dll.
demokrasi koq dinilai dengan uang????bener kata temenku, yang nulis di note-ku tentang JK, LSI terlihat sangat tidak independen!!!surveynya kagak jelas!!!itu juga yang membiayai FOX, dimana FOX itu tim konsultan SBY, yo berarti podo wae tim SBY yang membiayai!!!Yo rakyat sekarang sudah cerdas lah…jadi ga perlu aku jelasin lagi ya,,

3. Terlalu JAIM, dan seolah2 dibuat-buat,

(more…)